Komunikasi, dalam sekian banyak bentuknya, memiliki peran dan fungsi
yang cukup besar dalam kehidupan manusia. Watzalawick dalam Bradac and
Bowers (1980) bahkan mengungkapkan bahwa human being cannot not communicate.
Setiap manusia memiliki potensi untuk berkomunikasi satu sama lain saat
dia terdiam sekalipun. Komunikasi manusia memiliki beberapa konteks
tergantung dari jumlah komunikator, derajat kedekatan fisik, saluran
indrawi yang tersedia hingga kesegeraan umpan balik (Cassandra dalam
Mulyana, 71;2002).
Salah satu konteks komunikasi ini antara lain adalah komunikasi massa.
Cassandra (dalam Mulyana, 71;2002) menyebutkan bahwa jika konteks
komunikasi massa dibandingkan dengan konteks komunikasi lainnya maka
dapat dijelaskan bahwa komunikasi massa merupakan sebuah bentuk
komunikasi yang memiliki jumlah komunikator yang paling banyak, derajat
kedekatan fisik yang paling rendah, saluran indrawi yang tersedia sangat
minimal dan umpan balik yang tertunda.
1. Definisi Komunikasi Massa
Definisi paling sederhana dari komunikasi massa diungkapkan oleh Bittner
(dalam Rahmat, 2005: 186) ”Komunikasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang”.
Sedangkan Dominick (1996) mengutarakan bahwa komunikasi massa merupakan
sebuah organisasi kompleks yang dengan bantuan dari satu atau lebih
mesin membuat dan menyebarkan pesan publik yang ditujukan pada audiens
berskala besar serta bersifat heterogen dan tersebar. Meletze (dalam
Rakhmat, 1998) sendiri kemudian memberi definisi dari komunikasi massa
dapat diartikan sebagai bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan
secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan
satu arah pada populasi dari berbagai komunitas yang tersebar. Adapun
Rodman (2006) menyebutkan bahwa komunikasi massa terdiri dari
pesan-pesan termediasi (mediated messages) yang disiarkan kepada publik
yang besar dan tersebar.
Dari beberapa definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
komunikasi massa merupakan kegiatan seseorang atau suatu organisasi yang
memproduksi serangkaian pesan dengan bantuan mesin untuk disebarkan
kepada khalayak banyak yang bersifat anonim, heterogen dan tersebar.
Rodman (2006) menawarkan model dasar komunikasi massa dalam bagan dibawah ini
Rodman (2006:9) menyatakan bahwa model ini memperbesar peran dari
gatekeeper dan membatasi umpan balik alami. Hal ini terlihat dari
bagaimana gatekeeper memilih dari sumber berita yang tak terhingga mulai
dari hiburan dan informasi yang ada untuk diekspos kepada khalayak.
2. Karakteristik Komunikasi Massa
Serupa dengan definisi komunikasi massa, karakteristik tentang
komunikasi massa pun memiliki banyak versi dari para ahli komunikasi.
Elizabeth Noelle Neuman (dalam Rakhmat, 1983 : 92 ) menyebutkan empat
tanda pokok dalam komunikasi massa yaitu :
1. komunikasi massa bersifat tidak langsung
2. komunikasi massa bersifat satu arah
3. komunikasi massa bersifat terbuka.
4. memiliki publik yang secara geografis tersebar.
Rodman (2006:8) dalam bukunya Mass Media In A Changing World
menyebutkan perbedaan komunikasi massa dengan jenis komunikasi lain
yakni :
1. Proses umpan balik berjalan lamban dan interaksi antara komunikator dan komunikan dibatasi.
2. Komunikasi massa memiliki efek yang besar dan meluas.
3.Proses encoding dan decoding melalui beberapa tahapan (multistages) dengan kemungkinan gangguan semantik, alam dan mekanis.
4. Pesan yang disampaikan bersifat publik, mahal dan mudah terputus.
5. Komunikan memiliki jumlah yang besar dan dapat memilih pesan mana yang ingin ia akses.
Dari uraian-uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik komunikasi massa adalah sebagai berikut :
1. Sumber atau komunikator dari komunikasi massa merupakan sebuah
organisasi terlembaga yang menentukan pesan apa saja yang akan
disebarkan.
2. Pesan bersifat terbuka karena semua orang mendapat isi pesan yang
sama, mahal karena melibatkan beberapa tahapan encoding dan decoding
serta diperlukannya teknologi untuk memproduksi dan menyebarkan pesan,
serta dapat dipotong dengan gampang.
3. Komunikan tidak memiliki identitas (anonim), banyak, tersebar dan
heterogen sehingga terpaan pesan dapat diapresiasi berbeda oleh
masing-masing individu.
4.Proses umpan balik berjalan lambat dan sulit mendapatkan respons dari komunikator.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar